Rahasia Bikin Storytelling, Konten Paling Rame di TikTok!

0

Rahasia Bikin Storytelling, Konten Paling Rame di TikTok!

Siapa nih pembaca setianya blog FULLSTOP Indonesia yang jadi pengguna TikTok? Apakah anda termasuk keliru satunya? Di jaman sekarang ini sepertinya hampir semua anak muda punyai akun TikTok deh. Kalau bukan jadi content creator-nya, minimal ya kerap nonton beragam macam video yang nongol di FYP. Eh, namun pasti anak creative agency di Indonesia pada memahami nih, apalagi jika anda termasuk dapat untuk handle social fasilitas management, bahwa lebih dari satu besar konten TikTok yang punyai engagement tinggi itu adalah konten yang berkonsep storytelling. Hmm, penasaran? Dibahas bareng-bareng aja yuk jika gitu.

Pertama-tama, bedain dulu yuk apa itu konten viral dan konten high-engagement. Konten viral simple-nya ya konten apa pun yang tengah ‘meledak’ dan memperoleh atensi yang tinggi berasal dari penonton di kurun waktu tertentu. Konten viral ini sifatnya random, jadi jangan heran jika video joget-joget saja dapat ditonton oleh jutaan orang ya. Namun, satu perihal yang kudu disadari, pembuat konten viral berikut tidak punyai jaminan bahwa konten-konten lain miliknya dapat punyai high-engagement termasuk ya. Makanya, untuk dapat menciptakan konten yang punyai engagement tinggi secara konsisten, ternyata ada strateginya loh. Salah satu strateginya yakni storytelling.

Apa sih Storytelling?

Menurut HubSpot, storytelling merupakan serangkaian proses memadukan fakta dan cerita untuk lantas disampaikan kepada penonton, supaya mereka tertarik dan ikut ternyata bersama materi yang disampaikan. Dulunya, tehnis storytelling ini banyak dikerjakan didalam bentuk tulisan (ad copy). Kalau anda bekerja sebagai copywriter di branding agency di Indonesia pasti sudah kerap buat nih. Namun, semenjak TikTok ramai penggunanya, orang-orang lebih ringan jalankan storytelling melalui perantara video.

Kalau anda pengguna TikTok, tentunya dulu dong lihat konten ala-ala ‘a day in my life’ yang lagi marak akhir-akhir ini? Atau konten ‘story time’ yang menceritakan kejadian-kejadian lucu, seram, maupun misterius yang dialami sang content creator? Atau apalagi video review makanan yang dibikin secara naratif bersama urutan cerita yang rasanya terlampau mengalir? Yap, semua itu merupakan pengaplikasian trik storytelling didalam format video infokuy .

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa di dunia kreatif storytelling punyai kelebihan tersendiri, layaknya dapat mempermudah content creator untuk membangun koneksi positif bersama penonton di social fasilitas terlebih TikTok, layanan untuk menyampaikan pesan secara akurat, hingga trik untuk mencapai simpati berasal dari banyak orang. Makanya tidak heran jika trik ini kerap dipakai oleh para pekerja branding agency di Indonesia didalam mengatasi Social Media Management.

Nah, jika anda tertarik memicu konten storytelling, kira-kira elemen apa saja ya yang patut untuk diperhatikan?

Kenali Siapa Audiens mu

Storytelling merupakan tehnik yang terlampau bergantung pada penggunaan bahasa, jadi jangan hingga bhs yang anda pilih tidak dapat diterima bersama baik oleh audiens mu ya. Sebelum pilih bahasa, terlebih dulu anda kudu dapat pilih siapakah audiens utamamu. Apakah anak sekolah dan mahasiswa? Apakah pekerja kantoran yang baru masuk fase dewasa muda? Ataukah para ibu rumah tangga?

Dengan pilih siapa audiens mu, anda termasuk dapat menganalisis pembawaan mereka. Misalnya, jika tujuan audiens mu adalah anak sekolah dan mahasiswa, maka manfaatkan bahasa-bahasa slang yang tengah trending, ciptakan pembawaan yang ceria, dan pilihlah kejadian-kejadian yang memang relate bersama kehidupan mereka untuk diceritakan. Dengan memfilter siapa yang anda targetkan, maka anda dapat fokus menyebarkan pesan kepada orang spesifik yang memang terlampau tertarik bersama kontenmu.

Be Honest!

Yap, di jaman dikala siapa saja dapat memicu kontennya sendiri, content creator kerap kali dituduh memicu konten settingan. Padahal ya semua konten yang diupload pasti punyai unsur kesengajaan, kendati memang ada yang kejadiannya terlampau unscripted.

Agar tidak dicap pembohong atau plagiator oleh audiens, maka pastikan hanya membagikan konten yang jujur ya. Konten orisinil di sini maksudnya adalah cerita yang terlampau anda alami atau dialami orang lain. Atau jika anda memicu konten bercerita yang sifatnya fiksi, berikan statement yang memahami perihal perihal tersebut. Tentunya anda tidak mau ambil risiko kehilangan penonton gara-gara dianggap membohongi publik bukan? auto like tiktok

Ciptakan Karakter Khasmu Sendiri

Kalau dipikir-pikir, ada banyak konten bertajuk ‘a day in my life’ yang berseliweran di TikTok, namun kenapa kita tidak dulu suntuk menontonnya ya? Itu gara-gara setiap creator pasti punyai karakternya masing-masing didalam menyampaikan cerita. Ada yang lancar dan terstruktur, ada yang kalem dan estetik, ada pula yang menggebu-gebu sambil sesekali melempar candaan.

Yap, Kamu pun termasuk kudu demikian. Temukan ciri khas didalam dirimu yang dapat membuatmu berlainan berasal dari orang lain. Di dunia branding agency di Indonesia, ini disebut sebagai merk persona. Inti cerita boleh jadi sama, namun langkah penyampaian dan sudut pandangnya dapat banger berlainan dong. Betul nggak?

Jangan Sampai Blunder

Karena konten mu adalah konten bercerita, maka besar mungkin anda tidak hanya dapat menceritakan dirimu sendiri kan? Tetapi termasuk ‘pihak-pihak lain’ yang ada hubungannya bersama ceritamu. Di sini anda kudu ekstra hati-hati supaya tidak menyinggung orang lain ya. Sebab sudah ada banyak perihal content creator TikTok yang tidak sengaja menyinggung pihak spesifik di videonya, supaya berakhir kudu menghendaki maaf di depan publik.

Selalu pastikan bhs yang anda manfaatkan sopan dan juga tidak provokatif ya. Tempatkan dirimu pada posisi orang yang anda ceritakan. Kalau anda tersinggung waktu mendengar narasinya, berarti sebaiknya perbaiki penentuan kata atau sekalian saja bahas topik lain yang tidak sensitif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *